Rabu, 20 Juli 2011

FIRE & EXPLOSION PROPERTY

Iseng-iseng buka buku mengenai process safety pas kuliah dulu eh kok nemu istilah-istilah, yang saya nilai wajib di ketahui oleh semua pekerja, khususnya para pekerja di pabrik kimia atau di pabrik yang menggunakan bahan kimia. Karena istilah-istilah ini biasanya umum dipakai di MSDS atau dalam fersi GHS disebut SDS dan dalam bahasa Indonesia disebut LDKB. Istilah-istilah berikut sering dipakai di fire and Explosion property suatu bahan kimia Sehingga sangat penting untuk diketahui oleh semua pekerja di lapangan.
Sebelumnya saya mohon maaf kepada para pembaca sekalian, karena pengertian-pengertian dibawah ini adalah hasil terjemahan dari bahasa Ingris ke bahasa Indonesia versi saya.....Jadi mohon maaf dan pengertiannya apabila ada kesalahan dalam proses penerjemahan.....
Combustion atau fire (Pembakaran atau api) adalah reaksi kimia yang terjadi di dalam campuran antara suatu zat dengan oxygen/zat penghasil oxygen yang dapat menghasilkan energy, dan sebagian energy yang dihasilkan digunakan untuk kelangsungan reaksi itu sendiri.
Ignition (penyalaan) : penyalaan yang terjadi didalam campuran antara bahan mudah terbakar dengan Oxygen disebabkan karena adanya contact dengan sumber panas/penyalaan (pematik) yang mempunyai energy yang cukup untuk terjadinya penyalaan, atau reaksi gas yang terjadi di temperature yang cukup tinggi untuk menimbulkan suatu penyalaan.
Auto ignition Temperature (AIT) : Suhu lingkungan/sekitar yang dapat menghasilkan energy yang cukup untuk terjadinya suatu penyalaan (penyalaan tanpa sumber api/panas)
Flash Point (FP) = Temperature terendah untuk menghasilkan uap yang mencukupi dan bercampur dengan udara, apabila diberikan energy yang cukup (pematik/panas) terhadap campuran antara uap dan udara tersebut akan menimbulkan penyalaan, namun penyalaan ini hanya berlangsung sekejap, karena uap yang dihasilkan tidak cukup untuk terjadinya pembakaran. Flash point akan meningkat dengan meningkatnya tekanan
Fire point : Temperature terendah yang mana uap bahan bakar akan terbakar secara terus menerus, suhu fire point  lebih tinggi daripada suhu flash point.
Flammability limits : campuran anatara uap dan udara akan menyala dan terbakar apabila berada di dalam range campuran, campuran tersebut tidak akan menyala apabila komposisinya berada di bawah Lower Flammable Limits (LFL) / campuran ini terlalu miskin bahan bakar. Campuran ini juga tidak akan menyala apabila berada di atas Upper Flammable Limit (UFL) / Campuran terlalu kaya bahan bakar. Jadi campuran antar bahan bakar dan udara hanya akan menyala apabila komposisinya berada di antara LFL dan UFL, satuan yang digunakan adalah Persen Volum (persentasi udara ditambah bahan bakar), Lower Explosion Limit (LEL) dan Upper Explosion Limit (UEL) dapat digunakan sebagai pengganti LFL dan UFL
Explosion (Ledakan) : Peningkatan tekanan secara cepat yang menghasilkan gas dan bergerak dengan cepat atau gelombang kejut (shock wave). Ini bisa di akibatkan secara mekanik (contohnya pecahnya tangki bertekanan tinggi), bisa juga dihasilkan dari reaksi kimia yang tak terkendali, kerusakan yang ditimbulkan oleh ledakan disebabkan oleh adanya tekanan dan shock wave.
Mechanical Explosion (ledakan mekanik) : Ledakan yang ditimbulkan karena kegagalan secara tiba-tiba dari tangki gas non reaktif bertekanan tinggi.
Deflagration : Ledakan yang mana kecepatan pergerakan reaksi permukaanya (kecepatan shock wave yang dihasilkan) kurang dari kecepatan suara.
Detonation : Ledakan yang mana kecepatan pergerakan reaksi permukaanya (kecepatan shock wave yang dihasilkan) melebihi dari kecepatan suara.
Confined Explosion : Ledakan yang terjadi di dalam suatau bangunan atau tangki, biasanya hampir semua dari ledakan ini akan menghasilkan kerusakan pada bangunan tersebut dan kerusakan di tempat lain
Unconfined Explosion : ledakan yang terjadi di tempat terbuka, ledakan ini biasanya ditimbulkan oleh kebocoran gas yang mudah terbakar, gas yang bocor akan menyebar dan bercampur dengan udara hingga bertemu dengan sumber panas. Unconfined Explosion biasanya jarang terjadi karena material explosive yang ada akan di encerkan oleh angin sehingga senantiasa berada di bawah LFL , ledakan ini bersifat merusak tergantung pada banyaknya gas dan luasanya area rambatan gas.
Boiling-Liquid Expanding-Vapor-Explosion (BLEVE) : hal ini bisa terjadi pada kebocoran tangki yang menyimpan cairan diatas titik didihnya dengan tekanan yang tinggi (melebihi tekanan lingkungan). Selanjutnya BLEVE adalah uap mudah meledak yang dihasilkan oleh kebocoran pada tangki tersebut, biasanya hal ini akan diikuti oleh ledakan/kebakaran. Tipe ledakan ini bisa terjadi apabila ada panas atau api dari luar dan isi dari tangki adalah cairan yang mudah menguap, apabila isi tangki dipanaskan, tekanan uap dari cairan yang ada didalam tangki akan meningkat, dan kekuatan struktur tangki akan menurun karena adanya pemanasan, apabila terjadi kebocoran pada tangki maka cairan yang keluar dari kebocoran tersebut akan segera menguap dengan cepat dan dapat meledak.
Dust Explosion : Ledakan ini dihasilkan oleh proses pembakaran yang sangat cepat pada partikel padat, banyak material padat termasuk besi dan almunium akan menjadi mudah terbakar dalam bentuk serbuk.
Shock Wave (gelombang kejut): Gelombang tekanan yang bergerak secara tiba-tiba melalui gas/udara , Shock wave yang terjadi di tempat terbuka akan di ikuti oleh angin yang sangat kuat, kombinasi antara shock wave dengan angin di sebut blast wave, peningkatan tekanan pada shock wave berlansung cepat dengan proses adiabatic

Sumber : Chemical process safety, Daniel A Crowl Joseph F Louvar

Tidak ada komentar :

Posting Komentar