Jumat, 24 November 2023

AKSI TANAM POHON BERKONSEP "SOCIAL FORESTRY"

Tahun ini adalah tahun dengan kemarau panjang, mungkin di daerah lain di Indonesia sudah mulai hujan namun sampai tulisan ini di buat (11/23/2023) di daerah Ngoro, Mojokerto belum memasuki musim hujan, suhu harian di Mojokerto antara 35oC - 36oC. Hal ini merupakan efek nyata dari pemasan global, NASA mencatat bahwa musim panas tahun ini memiliki suhu terpanas sepanjang sejarah sejak 1880 dengan kenaikan suhu sekitar 1,8oC. Naiknya suhu di bumi tahun ini bisa disebabkan karena adanya El Nino yang menyebabkan pemanasan global. El Nino merupakan fenomena iklim yang ditandai dengan naiknya suhu yang lebih tinggi dari suhu normal

El Nino Index / origin.cpc.ncep.noaa.gov

Tari table El Nino index terlihat sejak tahun 2020, tahun 2023 merupakan tahun terpanas ditandai dengan nilai yang banyak berwarna merah, sedangkan warna biru menunjukan dingin (lebih basah), dan hitam adalah normal. Kalau merunut lebih jauh suhu panas terjadi pada  tahun 2015, 1997-1998, 1991 -1992 dan seterusnya (coba cek sendiri di web).

Penyebab naiknya suhu bumi yaitu Meningkatnya suhu daratan, lautan dan atmosfer hal ini disebabkan karena meningkatnya gas rumah kaca (CO2, CH4, N2O dll) di atmosfer bumi, gas-gas tersebut dihasilkan oleh kegiatan harian manusia, seperti penggunaan bahan bakar fosil pada kegiatan sehari-hari, penggunaan bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan penggunaan bahan bakar fosil untuk industri. Gas-gas CO2 sebenarnya dapat diserap secara alami oleh tumbuhan dan di olah menjadi O2 melalui proses fotosintesis. Namun kondisi hutan kita semakin gundul fungsi hutan kita yang dulu rimbun dipenuhi oleh pohon-pohon besar sudah berkurang, digantikan oleh hutan perkebunan atau lahan pertanian, yang mana jenis tumbuhan perkebunan seperti pohon sawit kemampuan menyerap CO2 sangat kecil sekali dibandingkan dengan tumbuhan hutan berkayu dan berdaun kecil. Kemampuan serap sawit terhadap CO2 adalah  251,9 ton/ha/th atau per pohon sawit 2,01 Ton/tahun (jurnal.unived.ac.id) sedangkan kemampuan serap CO2 pohon trembesi dewasa per pohon adalah  28.4 Ton/tahun (hasil riset Endes N. Dahlan,2008).

Aksi tanam pohon PT.HOPAX Indonesia / doc pribadi

Menanggapi fenomena alam tersebut PT.HOPAX Indonesia tetap konsisten untuk berperan aktif dalam perbaikan kondisi lingkungan dengan kembali melakukan aksi nyata penanaman 1500 pohon, sebagai upaya untuk menjaga hutan dan menetralisir emisi karbon yang telah di hasilkan oleh perusahaan dalam kurun waktu 2 tahun ini.

Tanam pohon kali ini tetap dilakukan di kawasan hutan gunung penanggungan, kali ini kita menggunakan konsep social forestry dimana konsep ini digagas oleh pemerintah melalui PERMENLH No 9 tahun 2021, PERMENLHK No 3 tahun 2023 dan peraturan kehutanan yang lain. Dimana PT.HOPAX Indonesia dalam melakukan aksinya menggandeng masyarakat pengelola hutan untuk memelihara, merawat dan mengelola bibit yang telah disediakan oleh perusahaan agar tanaman tersebut dapat menghasilkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar hutan.

Konsep social forestry adalah melakukan penanaman pohon untuk kegiatan konservasi hutan, namun masyarkat dapat menikmati hasil dari pohon tersebut yaitu berupa buah dan dilarang melakukan penebangan terhadap pohon tersebut hingga benar-benar mati atau tumbang secara alami.

Konsep ini dapat mendatangkan 2 keuntungan yaitu kegiatan konservasi dan memberikan keuntungan bagi masyarakat sehingga pohon akan selalu dirawat dan dijaga oleh petani disekitar hutan. Dalam kegiatan ini, kita sengaja memilih tanaman produktif adapun pohon yang di tanam adalah trembesi, beringin, nangka, Kaliandra, keluwek, kemiri, durian, petai, dan kopi,

Karyawan dan management PT.HOPAX Indonesia/ doc pribadi

Kita berharap pohon-pohon akan tumbuh besar dan rimbun, sehingga dapat memberikan konstribusi dalam menetralisir emisi karbon sebagai dampak dari kegiatan manusia khususnya aktivitas industri. Kami Management PT.HOPAX Indonesia berkomitment untuk berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan.

“Salam Lestari Untuk Anda dan Keluarga Anda di Rumah”



Tidak ada komentar :

Posting Komentar