El
Nino Index / origin.cpc.ncep.noaa.gov |
Tari table El Nino index terlihat
sejak tahun 2020, tahun 2023 merupakan tahun terpanas ditandai dengan nilai
yang banyak berwarna merah, sedangkan warna biru menunjukan dingin (lebih
basah), dan hitam adalah normal. Kalau merunut lebih jauh suhu panas terjadi
pada tahun 2015, 1997-1998, 1991 -1992
dan seterusnya (coba cek sendiri di web).
Penyebab naiknya suhu bumi
yaitu Meningkatnya suhu daratan, lautan dan atmosfer hal ini disebabkan karena
meningkatnya gas rumah kaca (CO2, CH4, N2O dll) di atmosfer bumi, gas-gas
tersebut dihasilkan oleh kegiatan harian manusia, seperti penggunaan bahan
bakar fosil pada kegiatan sehari-hari, penggunaan bahan bakar fosil untuk
pembangkit listrik dan penggunaan bahan bakar fosil untuk industri. Gas-gas CO2
sebenarnya dapat diserap secara alami oleh tumbuhan dan di olah menjadi O2
melalui proses fotosintesis. Namun kondisi hutan kita semakin gundul fungsi
hutan kita yang dulu rimbun dipenuhi oleh pohon-pohon besar sudah berkurang,
digantikan oleh hutan perkebunan atau lahan pertanian, yang mana jenis tumbuhan
perkebunan seperti pohon sawit kemampuan menyerap CO2 sangat kecil sekali
dibandingkan dengan tumbuhan hutan berkayu dan berdaun kecil. Kemampuan serap
sawit terhadap CO2 adalah 251,9
ton/ha/th atau per pohon sawit 2,01 Ton/tahun (jurnal.unived.ac.id) sedangkan kemampuan serap CO2 pohon trembesi
dewasa per pohon adalah 28.4 Ton/tahun (hasil riset Endes N. Dahlan,2008).
Aksi tanam pohon PT.HOPAX Indonesia / doc pribadi |
Menanggapi fenomena alam tersebut PT.HOPAX
Indonesia tetap konsisten untuk berperan aktif dalam perbaikan kondisi
lingkungan dengan kembali melakukan aksi nyata penanaman 1500 pohon, sebagai
upaya untuk menjaga hutan dan menetralisir emisi karbon yang telah di hasilkan
oleh perusahaan dalam kurun waktu 2 tahun ini.
Tanam pohon kali ini tetap dilakukan di kawasan
hutan gunung penanggungan, kali ini kita menggunakan konsep social forestry
dimana konsep ini digagas oleh pemerintah melalui PERMENLH No 9 tahun 2021,
PERMENLHK No 3 tahun 2023 dan peraturan kehutanan yang lain. Dimana PT.HOPAX
Indonesia dalam melakukan aksinya menggandeng masyarakat pengelola hutan untuk
memelihara, merawat dan mengelola bibit yang telah disediakan oleh perusahaan
agar tanaman tersebut dapat menghasilkan dan meningkatkan perekonomian
masyarakat di sekitar hutan.
Konsep social forestry adalah melakukan
penanaman pohon untuk kegiatan konservasi hutan, namun masyarkat dapat
menikmati hasil dari pohon tersebut yaitu berupa buah dan dilarang melakukan
penebangan terhadap pohon tersebut hingga benar-benar mati atau tumbang secara
alami.
Konsep ini dapat mendatangkan 2 keuntungan
yaitu kegiatan konservasi dan memberikan keuntungan bagi masyarakat sehingga
pohon akan selalu dirawat dan dijaga oleh petani disekitar hutan. Dalam
kegiatan ini, kita sengaja memilih tanaman produktif adapun pohon yang di tanam
adalah trembesi, beringin, nangka, Kaliandra, keluwek, kemiri, durian, petai,
dan kopi,
Karyawan dan management PT.HOPAX Indonesia/ doc pribadi |
Kita berharap pohon-pohon akan tumbuh besar dan
rimbun, sehingga dapat memberikan konstribusi dalam menetralisir emisi karbon
sebagai dampak dari kegiatan manusia khususnya aktivitas industri. Kami
Management PT.HOPAX Indonesia berkomitment untuk berperan aktif menjaga
kelestarian lingkungan.
“Salam Lestari Untuk Anda dan Keluarga Anda di
Rumah”
Tidak ada komentar :
Posting Komentar