Jumat, 16 September 2011

INSPEKSI APAR

APAR yang terlupakan

Sering kali para pengusaha kurang peduli terhadap salah satu peralatan emergency ini, biasanya mereka hanya akan membeli, dipasang lalu dibiarkan saja tanpa mempedulikan kondisi mereka. Dialah Alat Pemadam Api Ringan (APAR), padahal APAR adalah alat pemadam yang praktis dan mudah digunakan oleh semua orang, dimana seharusnya alat ini dirawat dan dipastikan dapat dipakai untuk memadamkan kebakaran mula (api kecil) sehingga api tidak membesar dan membakar seluruh bangunan. Dalam kesempatan ini saya akan membahas mengenai inspeksi APAR.

Anatomi APAR

Untuk memastikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dapat dipakai dan berfungsi apabila dipakai dalam suatu kondisi emergency maka, pengusaha haruslah menunjuk seseorang yang bertanggung jawab melakukan inspeksi bulanan dan maintenance APAR . Dimana hasil inspeksi di record dan disimpan dalam periode tertentu agar lebih mudah untuk melakukan pemantauan. Sebaiknya ada dua record yang harus dilaksanakan yaitu record yang terdapat di tabung APAR (dapat berupa tag) yang berisi tanggal inspeksi dilakukan, point-point inspeksi, media APAR, tanggal kadaluarsa, nama dan tanda tangan dari inspector, record yang ke dua dapat berupa buku yang berisi: tanggal kadaluarsa, media APAR, bulan periode inspeksi, problem APAR, lokasi APAR dan informasi lainnya. Adapun point- point inspeksi dari APAR adalah sebagai berikut :

Pemeriksaan rutin bulanan :
  1. Periksa kondisi fisik dari APAR (kondisi tabung, selang, handle, kotor dll)
  2. Pastikan APAR terisi full (jarum pressure gauge berada di area Hijau)
  3. Pastikan kondisi pressure gauge baik (dengan cara menyentil presure gauge dengan jari, pressure gauge yang baik jarumnya tidak akan berubah saat disentil)
  4. Pastikan APAR belum memasuki masa kadaluarsa
  5. Segel/safety pin APAR tidak rusak dan berada ditempatnya
  6. Jika anda merasa berat APAR tidak sesuai dengan berat yang tertera pada tabung, maka timbanglah APAR tersebut untuk memastikan beratnya sesuai.
  7. Tidak ada kerusakan/ cacat/ kebocoran pada tabung
  8. Jika mencurigai ada kebocoran pada tabung gunakanlah air sabun untuk mengetahui dan memastikan letak kebocoran
  9. Kemudahan access untuk menjangkau APAR dan berada di posisi mudah dilihat
  10. Periksa selang pastikan tidak tersumbat dan tidak bocor (bila bocor segera ganti selang)
  11. Periksa nozzle dan handle APAR, pastikan tidak ada kotoran/benda yang dapat mengganjal gerakan handle saat diremas, karena kotoran tersebut akan mengganjal pemicu nozzle
  12. Bersihkan karat dan debu yang ada di tabung secara rutin (bila karat pada tabung sudah dinilai parah maka APAR tersebut jangan digunakan)
  13. Lakukan pengocokan untuk APAR dengan media Dry Chemical Powder, pengocokan dapat dilakukan dengan membolak-balik tabung APAR, pengocokan ini dilakukan sampai anda merasa ada tepung halus yang bergerak saat anda membolak-balik APAR. INGAT jangan pegan HANDLE APAR sebagai penahan saat anda mengocok APAR, karena hal ini akan memperpendek umur handle dan nozzle APAR (bisa lepas) anda, Hati-hati juga pada bagian bawah tabung beberapa merek APAR mempunyai bagian yang tajam di bibir tabungnya, hal ini dapat melukai jari anda
  14. Apabila anda merasa ada pasir kasar ketika anda mengocok APAR, berarti terjadi penggumpalan media pemadam, APAR tersebut tidak bisa dipakai dalam proses pemadaman
  15. Pastikan APAR yang berada di luar ruangan (terekspose sinar matahari langsung)  atau di area corosive dilengkapi dengan box/pelindung APAR
Perawatan tahunan :
  1. Pengisian ulang APAR, hal ini dilakukan sesuai dengan masa kadaluarsa APAR (beda merek beda juga masa kadaluarsa APARnya)
  2. Pengecatan ulang APAR, dilakukan apabila kondisi cat APAR sudah mulai kusam atau ada karat ditabung
  3. Hydrostatic test tabung APAR  dilakukan setiap 5 tahun untuk memastikan tabung masih layak pakai atau tidak
Hal tersebut diatas harus diketahui oleh inspector APAR agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, INGAT : apabila APAR tidak bisa dipakai saat terjadi kondisi emergency maka inspector APARlah yang harus bertanggung jawab. dipikir-pikir berat juga ya ...memikul tanggung jawab menjadi inspector APAR. selain tanggung jawab yang berat inspector APAR juga menghadapi bahaya sebagai berikut :
  1. APAR meledak/Nozle lepas ketika dilakukan inspeksi (terutama rawan pada APAR bertekanan tinggi misal media CO2)
  2. Cidera ringan (tergores, terjepit, terantuk dll)
  3. Bahaya ergonomi, cidera otot/tulang yang terjadi karena salah metode pengangkatan atau kurang pemanasan saat akan memulai suatu pekerjaan
  4. Terpapar bahan kimia, karena kebetulan letak APAR berada di area bahan kimia
  5. Jatuh dari ketinggian (karena kurang hati-hati saat menaiki tangga)
  6. dan bahaya-bahaya lain yang mungkin terjadi
Oleh karena itu inspector APAR wajib menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dengan karateristik bahaya yang dapat ditimbulkan oleh aktifitas kerja dan lingkungan kerja mereka.
OK semoga tulisan ini bermanfaat bagi rekan-rekan semua...
"AWALI KERJA DENGAN SEMANGAT, AKHIRI KERJA DENGAN SELAMAT"

Tidak ada komentar :

Posting Komentar