Kamis, 24 November 2011

MENGENALKAN TANGGAP DARURAT KEBAKARAN KEPADA KELUARGA


Kondisi rumah yang terbakar/ rothcpa.com

Seringkali jatuh korban jiwa dalam peristiwa kebakaran dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bagaimana dan apa yang harus dilakukan apabila kita berada didalam bangunan/ gedung yang terbakar. Biasanya dalam kondisi tersebut orang-orang yang tidak terlatih dalam menghadapi kondisi kebakaran akan panik dan cenderung bertindak gegabah, dimana hal ini sangat merugikan karena dapat menyebabkan seseorang kehilangan nyawanya. Pendidikan tanggap darurat kebakaran pada dasarnya dapat kita kenalkan sejak dini terhadap anak-anak kita misalkan melalui permainan atau melalui pengarahan-pengarahan yang dapat kita berikan kepada anak-anak , yang tentunya haruslah dikemas dalam bahasa yang ringan dan mudah dimengerti oleh mereka.
Orang tua bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan tanggap darurat kebakaran terhadap anak-anak mereka dengan harapan apabila suatu saat dia berada dalam kondisi darurat maka dia akan tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri sendiri dan orang lain. Dalam bahasan kali ini saya mencoba untuk membahas beberapa tips dalam mempersiapkan dan mengkomunikasikan tanggap darurat kebakaran kepada keluarga kita dirumah.
Melalui metode bermain kita bisa mempraktekan bagaimana kita harus berjalan dalam ruangan yang penuh asap. Kita bisa menggunakan permainan “merangkak dibawah asap”, dalam permainan ini kita bisa memanfaatkan selimut sebagai simulasi asap, dimana anak-anak kita suruh untuk merangkak dibawah selimut dan barang siapa yang merankaknya terlalu tinggi dan menyentuh selimut, maka dialah yang kena hukuman. Dengan melakukan permainan ini  bersama anak-anak, kita akan mengajarkan suatu tingkah laku yang dikehendaki yaitu merangkak serendah mungkin bila ada asap disekitar kita

Permainan merangkak dibawah asap
   Kita haruslah berbuat lebih banyak daripada sekedar memberikan informasi pada anggota keluarga tentang tindakan yang harus dilakukan jika pakaian mereka terbakar. Baik orang dewasa maupun anak-anak perlu dididik secara efektif mengenai hal ini. Peragakan bahwa jika pakaian mereka terbakar, mereka harus segera BERHENTI bergerak, MENJATUHKAN DIRI ke tanah (sambil menutup muka dengan kedua tangan ketika menjatuhkan diri), dan BERGULING-guling sampai api terpadamkan. Tekankan bahwa jika pakaian seseorang terbakar, orang yang melihatnya mungkin perlu membantu korban menjatuhkan diri dan berguling-guling untuk memadamkan apinya. Jaket, permadani, selimut, atau bahan-bahan kain yang tebal lain di dekatnya dapat dipakai untuk membantu memadamkan pakaian yang terbakar. Segera setelah api padam, dinginkan daerah itu dengan air (jika tersedia), dan jika memungkinkan, lepaskan serpihan-serpihan pakaian terbakar yang tidak melekat pada kulit korban. Segera panggil ahli medis untuk situasi darurat
.
Ajarkan pada anak-anak mengenai teknik berguling 
Pada umumnya dalam peristiwa kebakaran asap akan memenuhi ruangan, karena sifat asap yang lebih ringan dari pada udara, biasanya pada ketinggian ± 30 cm di atas lantai adalah area yang bersih dari asap. Kita harus melatih keluarga dirumah mengenai “Berguling dari tempat tidur kelantai” apabila kita terbangun karena mencium bau asap atau karena mendengar suara alarm kebakaran dan tetaplah merunduk didalam ruangan karena gas berbahaya dan asap mungkin mengambang didalam ruangan tersebut, lalu merangkaklah kearah pintu keluar sebelum pintu dibuka sentuhlah terlebih dahulu daun pintu tersebut jika pintu terasa hangat JANGAN GUNAKAN PINTU ITU, carilah jalan keluar lain (pintu lain atau jendela). Ingat jangan sekali-kali kembali kedalam rumah apabila sudah berhasil keluar dari rumah yang terbakar.
Ajarkan kepada anak-anak kita mengenai penggunaan telephone atau handphone dan informasikan kepada mereka mengenai nomer-nomer penting yang harus dihubungi bila terjadi kebakaran minimal mereka tau nomer dinas PMK atau POLISI. Tempelkan stiker nomer-nomer darurat di tempat yang mudah dilihat anak-anak misalkan meja telephone dan buatlah stiker tersebut semenarik mungkin  agar lebih mudah menarik perhatian mereka untuk membaca dan mengingatnya.


                                 

Ajaklah anggota keluarga untuk berdiskusi dan ikut serta dalam proses pembuatan denah evakuasi apabila terjadi kebakaran. Buatlah denah tersebut sesimpel mungkin dan dapat dimengerti oleh setiap orang yang melihatnya. Tempelkan denah evakuasi tersebut di daerah yang mudah dilihat misalkan ruang tamu dan ruang keluarga. Ajarkan juga kepada anak-anak mengenai penggunaan APAR dan Fire blanket untuk pemadaman api awal.

Mengajak seluruh anggota keluarga berdiskusi
menggambar denah evakuasi
Alangkah bijaknya bila kita telah melengkapi rumah kita dengan sarana dan prasarana tanggap darurat kebakaran yang tentunya akan sangat berguna sekali bila terjadi kebakaran dirumah. berikut ini beberapa sarana yang dapat dilengkapi dalam tanggap darurat kebakaran:
  • Menyediakan dan ajarkan kepada mereka cara penggunaan APAR dan Fire blanket.
  • Menyediakan 2 pintu keluar dalam setiap ruangan.
  • Instalasi listrik yang baik, gunakan peralatan pengaman seperti MCB,Sekering, serta pengkabelan yang tertutup dan baik, jangan lupa untuk melakukan pengecekan instalasi secara rutin paling tidak 1 tahun sekali.
  • Pastikan bahwa jendela-jendela dapat dibuka dengan mudah oleh siapapun untuk menunjukkan lokasinya kepada orang yang berada di luar, untuk memperoleh udara segar, atau untuk tujuan-tujuan penyelamatan diri sekunder seandainya terjadi peristiwa darurat kebakaran (tindakan yang pasti harus sudah ditentukan sebelumnya dalam kegiatan-kegiatan pelatihan).
  • Latihlah anak-anak dengan benar jika mereka diharapkan untuk menggunakan tangga-tangga penyelamat kebakaran/tangga monyet (terutama pada rumah-rumah tinggal yang berlantai dua atau tiga).
  • Sediakan peluit darurat di setiap kamar tidur dan Minta seluruh anggota keluarga untuk mewaspadai bahaya-bahaya yang mungkin terjadi jika mereka terbangun karena mencium asap (sebagai contoh, dengan meniup peluit yang tersedia di sisi setiap tempat tidur akan memberikan peringatan kepada orang lain sekaligus dapat digunakan sebagai signal posisi kita kepada petugas PMK).
  • Tentukan tempat berkumpul untuk seluruh anggota keluarga di suatu tempat di luar rumah sehingga dapat diketahui apakah semua anggota keluarga telah selamat berada di luar rumah. Jangan sekali-kali masuk kembali ke dalam rumah setelah berhasil keluar.
  •  Lakukanlah permainan simulasi tanggap darurat kebakaran dalam rumah anda, karena bagi anak-anak hal ini sangat menyenangkan.
  • Simpanlah bahan-bahan yang mudah terbakar (misalkan: cat,thiner,minyak dan bahan lainnya) jauh dari sumber api atau panas.
Denah evakuasi sederhana di rumah


Selain kita melakukan perencanan seperti diatas alangkah baiknya kita mengajarkan kebiasan-kebiasaan pencegahan bahaya kebakaran yang harus dilakukan oleh anggota keluarga seperti berikut:
  • Latihlah anak-anak untuk selalu peduli terhadap kebersihan lingkungan, ajaklah mereka membersihkan rumput-rumput liar dipekarangan rumah kita, setidaknya radius 9 meter dari rumah harus bebas dari rumput yang tinggi karena mereka dapat menjalarkan kebakaran. Potonglah pohon-pohon yang menyentuh kabel listrik karena hal ini dapat memicu kebakaran
  •  Latihlah anak-anak untuk selalu mematikan peralatan listrik yang tidak dipakai.
  • Berilah contoh terhadap anak-anak mengenai cara penempatan lilin atau lampu minyak yang benar, yaitu jauh dari bahan yang mudah terbakar (kertas, selambu, kain dll) dan selalu dipasang diatas landasan yang tidak mudah terbakar contohnya: piring beling, mangkok beling, kaleng atau bahan lainnya
  • Biasakan tidur dalam kondisi kamar tidur tertutup, karena dengan pintu yang terbuka api dan asap akan lebih mudah masuk.
  • Tanamkan kebiasaan untuk selalu rapi dan bersih di rumah
  • Kenalkan kepada anak-anak mengenai bau gas dan beritahu mereka bahwa tidak boleh menyalakan api atau peralatan listrik apabila tercium kebocoran gas.
  • Ajarilah anak-anak anda untuk minta tolong kepada tetangga seandainya terjadi kebakaran dirumah kita (ajarkan anak bergaul dengan tetangga).
    Dalam radius 9 meter, rumah harus bersih dari
    rumput yang tinggi
Saya rasa itu saja yang bisa saya share kepada para pembaca, saya berharap tulisan singkat ini dapat memberikan sedikit tambahan wawasan kita mengenai sadar akan tanggap darurat kebakaran dalam lingkungan keluarga.

Salam safety untuk anda dan keluarga anda dirumah






1 komentar :

  1. Sayang, di perkotaan kayaknya metode anda ini tak bisa diterapkan, mengingat halaman / teras di rumah2 perkotaan kebanyakan sudah tidak ada, atau dijadikan garasi...hehe

    BalasHapus