Dalam kejenuhan saya membuka kembali buku-buku
mengenai process safety saat kuliah dulu, eh secara tidak sengaja menemukan bab
yang menarik yaitu cara menentukan LFL-UFL campuran bahan –bahan mudah
terbakar. Mengingat banyak kasus didunia industry terutama di industry bahan
kimia yang mencampur dua atau lebih bahan kimia flammable atau bahan kimia
flammable dicampur dengan bahan kimia non flammable, yang tentunya proses
pencampuran tersebut akan merubah suhu flashpoint dari suatu bahan kimia. Dalam
kesempatan ini saya akan mencoba share mengenai metode perhitungan LFL – UFL
campuran (LFL-UFL Mixture).
Flash Point Campuran Bahan cair /
liquid
Suhu flash point banyak digunakan untuk menunjukkan
karateristik dari bahaya kebakaran dan peledakan suatu bahan cair. Suhu flash
point ini ditentukan dengan metode open-cup apparatus, Besarnya flash point suatu
campuran bahan kimia dapat kita perkirakan apabila hanya terdapat satu bahan kimia yang bersifat
flammable dan suhu flash point dari bahan kimia tersebut diketahui. Pada kasus ini besarnya suhu flash point
dapat diperkirakan dengan menentukan besarnya suhu saat tekanan uap dari
campuran tersebut sama dengan tekanan uap bahan flammable murni saat mencapai
flash pointnya. Melakukan percobaan untuk
menentukan flash point lebih dari satu campuran bahan flammable sangatlah
direkomendasikan.
Contoh kasus.
Methanol dengan flash point 54 F dan besarnya tekanan uap pada
temperature tersebut adalah 62 mm Hg,
berapakah besarnya flash point campuran bahan yang mengandung 75%
methanol dan 25% air..?
Jawaban:
Fraksi mol dari masing –masing komponen dibutuhkan untuk perhitungan
Raoult, asumsikan total berat campuran adalah 100 lb
Air :
Massa = 25 lb,
Berat molekul (Mr) = 18
Mol=25/18 = 1,39
Methanol :
Flash point = 54 F , pada tekanan uap (p) = 62 mm Hg
Massa =75 lb
Berat molekul (Mr) = 32
Mol = 75/32 = 2.34
Gunakan Hukum Raoult’s untuk menghitung tekanan uap (Psat ) dari
methanol murni, berdasarkan pada tekanan parsial yang dibutuhkan untuk
penyalaan.
Gunakanlah grafik tekanan uap versus temperature dibawah ini, untuk melihat
besarnya flash point dari campuran kedua bahan cair tersebut, pada grafik
dengan tekanan uap 98,4 mm Hg maka flash point dari campuran tersebut adalah
20,5 C
LFL – UFL Campuran Uap/vapor
LFL dan UFL Campuran
2 atau lebih uap dari bahan flammable dapat dihitung menggunakan rumus
Le Chatelier
Dimana
LFLi adalah LFL bahan i (dalam % Vol)
Yi adalah fraksi mol atau volum dari bahan i berdasarkan sifat mudah terbakar dalam
campuran
n adalah banyaknya bahan mudah terbakar
sedangkan
UFL dapat dicari dengan:
Dimana UFLi
adalah UFL dari bahan i (dalam % Vol)
Dalam
menggunakan Rumus Le Chatelier kita berasumsi bahwa :
- Kapasitas panas konstan
- Jumlah mol gas Konstan
- Combustion kinitek dari salah satu bahan tidak bisa berubah oleh kehadiran bahan-bahan lainya
- Kenaikan temperatur adaiabatik antara bahan yang satu dengan yang lain adalah sama
Sebaiknya dalam penggunaan rumus Le Chtelier menggunakan Flammability
limit data dalam tempertur dan tekanan
yang sama, Juga literatur flammability data yang dipakai haruslah bersumber sama,
Karena menggabungkan data dari berbagai
macam sumber dapat menyebabkan hasil perhitungan yang diperoleh kurang
memuaskan.
Contoh kasus
Hitunlah LFL – UFL Campuran uap dari bahan mudah terbakar dengan
komposisi sebagia berikut
Penyelesaian :
Karena total
volum campuran uap bahan flammable di udara adalah 3,3 % (berada dalam range
LFL-UFL), berarti campuran uap tersebut mudah terbakar.
OK semoga
oret-oretan ringan ini bisa berguna bagi para pembaca sekalian, saya mohon maaf bila ada kesalahan
penerjemahan mengingat kemampuan bahasa inggris penulis kurang baik.
Diterjemahkan
dan dirangkum dari :
Chemical process safety second edition, Daniel
A.Crowl , Josep F.Louvar
Manatap min, sangat berguna.. :)) oh iya min, kalo fraksinya mol bisa juga pakai rumus itu? Tapi kan LFL sama UFL dalam fraksi volume kan?
BalasHapus