Jumat, 02 Oktober 2015

INVESTIGASI KECELAKAAN KERJA III (LANJUTAN)

Kali ini saya melanjutkan pembahasan sebelumnya, namun masih seputaran fase Implementasi. Pada pembahasan sebelumnya kita membahas tentang tata cara menjaga dan melindungi bukti agar terhindar dari kerusakan. Bukti yang diperlukan dalam proses investigasi, khususnya investigasi kecelakaan terdiri dari 4 Ps : People, Part, Position, Paper. Kita sebagai tim investigasi wajib menelusuri ke empat item di atas sebelum memutuskan sebuah perkara.

People

People disebut juga sebagai saksi. Ada 2 macam tipe saksi yaitu saksi langsung dan saksi tidak langsung. Saksi langsung adalah saksi yang melihat atau mengalami langsung dari suatu kejadian misalkan : korban atau rekan kerja yang melihat kejadian langsung. Saksi tidak langsung adalah orang yang mempunyai informasi yang dapat membantu kita dalam menentukan apa yang terjadi, missal : security, karyawan department lain, Saksi ahli (lab, dokter, ballistic, ahli mesin dll).  Kesimpulannya yaitu : Seorang saksi bukanlah saksi yang hanya melihat langsung suatu kejadian, akan tetapi saksi itu boleh siapapun yang mempunyai informasi/ pendidikan yang berguna untuk menentukan “APA yang TERJADI”…Dimana informasi ini dapat digunakan untuk menentukan akar masalah atau berguna untuk tindak pencegahan di kemudian hari.

Interview saksi / blog.hellersearch.com

Tujuan dari menghadirkan saksi yaitu memperoleh data dimana dari data tersebut dapat kita analisa untuk menentukan akar dari suatu permasalahan. Biasanya data-data yang diperoleh dari saksi yaitu :
  1. Hasil interview saksi : segala bentuk pernyataan saksi bahkan bahasa tubuh saksi…Asalkan jangan bahasa tubuh yang menggoda…he…he..he
  2. Data tertulis : form-form yang di tandatangani oleh saksi atau form-form yang dibuat oleh saksi
  3. Data lainnya : data log instrument, rekaman cctv yang diberikan oleh saksi dari department IT, Data fibrasi mesin yang di berikan oleh seorang saksi yang bertugas sebagi operator.

Introgasi / news.everest.edu
Untuk memperoleh hasil yang maximal dalam suatu proses interview saksi (dalam dunia kepolisian disibut introgasi), alangkah baiknya kita mengetahui tata cara melakukan interview agar tidak berkesan seperti introgasi yang menyeramkan…! Adapun pedoman melakukan interview adalah sebagai berikut:
  • Rencanakan proses interview : Buatlah schedule dimana interviewer dan saksi sama-sama diberikan waktu khusus bebas dari tugas mereka, kemudian pilihlah interviewer dengan skill yang baik usahakan interviewer memiliki pengetahuan tentang lokasi kejadian. Proses interview kemungkinan akan mempengaruhi kondisi fisik dan psikis dari saksi cobalah untuk memilih tempat yang netral atau privat serta kurangilah tekanan dalam proses interview. Ketahuilah tingkat pendidikan dan pekerjaan saksi karena dia memiliki keterbatasan kemampuan sehingga interviewer tidak boleh mengajukan pertanyaan diluar batas kemampuannya. List pertanyaan haruslah disediakan agar proses interview tetap fokus pada permasalahan yang ada. Tentukan metode dokumentasi dalam proses interview tersebut apakah menggunakan recorder, video, atau di catat manual, kadang kala seseorang mungkin segan menyampaikan sesuatu bila direkam maka interviewer boleh mematikan alat perekamnya dan mencatat setiap steatment yang disampaikan oleh saksi. Beberapa data pendukung disiapkan misalkan P&ID, Prosedur, Intruksi kerja dan lainnya sebagai referensi untuk membantu memory dari sorang saksi, namun perlu diingat untuk mencegah cacat dalam proses investigasi dengarkanlah terlebih dahulu keterangan saksi tanpa referensi apapun.
  • Bentuklah ikatan dengan saksi : Bukalah sesi interview dengan perkenalan atau percakapan ringan lainnya bagi yang sudah saling kenal. Jelaskan bahwa proses interview ini mempunyai tujuan yang positif bukan mencari kambing hitam ataupun tersangka. Awali dengan pertanyaan yang lunak dan ringan jangan ada ancaman serta buatlah saksi senyaman mungkin cegah kegelisahan pada saksi.
  • Interview tidak terputus : Sediakan waktu khusus bagi saksi dan interviewer usahakan tidak ada panggilan tugas selama proses interview berlangsung. Interviewer boleh mengajukan pertanyaan selanjutnya apabila saksi telah selesai berbicara (jangan dipotong)
  • Percakapan interaktif : Seorang interviewer harus dapat berkomunikasi secara interaktif cegah saksi hanya menjawab “IYA” dan “TIDAK”, gunakan P&ID atau prosedur untuk memancing keterangan saksi. Sesekali interviewer mengulang pernyataan dari saksi untuk memastikan tidak ada keraguan dalam pernyataan tersebut.
  • Tarik Kesimpulan : pada akhir sesi interviewer dapat menyampaikan kesimpulannya, gunakan trik pause (Berhenti sesaat) saat mebacakan kesimpulan, lihatlah bahasa tubuh dari saksi apakah menunjukkan keraguan atau ingin mereview ulang pernyataannya tadi. Jangan lupa katakan pada saksi untuk menghubungi apabila ada informasi yang perlu disampaikan.

Banyak hal yang menyebabkan proses interview tidak mendapatkan hasil yang maksimal, kesalahan-kesalahan tersebut diantaranya adalah :
  1. Gagal melakukan sesuatu : interviewer gagal total atau bingung karena interviewer kurang cakap dalam berkomunikasi dan kurang pengetahuan mengenai lokasi kejadian.
  2. Gagal bersikap netral : interviewer lebih memihak pada salah satu department sehingga apa yang dia lakukan cenderung menggiring opini, sehingga apa yang disampaikan oleh saksi bukanlah hal yang sebenarnya terjadi
  3. Keluar dari topic interview, hal ini biasanya terjadi ketika proses interview melebar ke mana-mana sehingga interviewer tidak mendapatkan data-data yang cukup dari saksi (waktu keburu habis)
  4. Kesalahan jadwal, biasanya terjadi karena kurang pas dalam menentukan jadwal interview sehingga proses interview terganggu dan terputus.

Heeem…Cukup dulu ya… capek…!, sampai ketemu lagi di INVESTIGASIKECELAKAAN KERJA IV



“Salam Safety Untuk Anda dan Keluarga Anda Dirumah”

Tidak ada komentar :

Posting Komentar