Rabu, 07 Oktober 2015

PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN KIMIA

Tumpahan B3 / iftnbuddysafety.blogspot.co.id
B3 atau disebut juga Bahan Berbahaya Beracun merupakan bahan yang dapat menyebabkan gangguan pada manusia atau lingkungan. Bahan kimia yang dikategorikan sebagai B3 harus ditangani secara khusus baik dalam penyimpanan, pemakaian ataupun dalam kondisi darurat. Dalam undang-undang K3 penanganan bahan kimia diatur secara khusus dalam KEP-187/MEN/1999 tentang bahan kimia berbahaya dalam peraturan tersebut banyak dibahas mengenai persyaratan yang harus dipatuhi oleh perusahaan yang menyimpan bahan kimia diantaranya : Laporan kuantitas bahan kimia, NAK (nilai ambang kuantitas), Ahli K3 Kimia, Petugas K3 Kimia, dokument pengendalian Bahaya Sedang/besar (mirip ukl-upl gitu), MSDS, ERP dan persyaratan lainnya….LOooh kok malah mebahas tentang bahan kimia…bukannya judulnya penanganan tumpahan bahan kimia yaaa…? He..he..paragraf pengenalan B3 saja kok, gak kenal kan gak sayang…!

Tumpahan bahan kimia dikategorikan menjadi 3 yaitu : Ceceran bahan kimia, Kebocoran bahan kimia dan tumpahan bahan kimia. Ceceran bahan kimia biasanya berupa tetesan-tetesan bahan kimia yang tercecer ketika kemasannya dipindah dari satu tempat ke tempat lainnya (volume sangat kecil). Kebocoran bahan kimia dapat berupa tetesan yang diam di satu tempat atau kebocoran yang mengucur namun tidak terlalu deras dan mudah dikendalikan (volume sedang). Tumpahan biasanya kebocoran dalam jumlah besar dan sulit dikendalikan volume material yang tumpah juga besar.
Tumpahan B3 di lab/ enware.com.au

Mengapa tumpahan bahan kimia perlu ditangani secara khusus…? Jangan khwatir, Yang jelas dari setiap kegiatan ERP pasti memiliki maksud dan tujuan yang baik. Jadi tujuan dari penanganan tumpahan bahan kimia diantaranya sebagai berikut :

1. Mencegah paparan bahan kimia terhadap manusia
2. Mencegah pencemaran lingkungan
3. Mencegah kebakaran
4. Mencegah kerugian materi
5. Estetika dan keindahan.

Tidak semua orang boleh menangani tumpahan B3, Sebelum beraksi di lapangan personel haruslah mendapatkan training terlebih dahulu sehingga mereka mempunyai bekal yang cukup dalam penanganan bahan kimia. Dalam kehidupan bermasyarakat biasanya tugas penanganan bahan kimia (HAZMAT CONTROL) di emban oleh tim pemadam kebakaran atau Militer (militer juga dilatih menghadapi serangan senjata kimia). Kalau ditempat kerja biasanya tugas ini di laksanakan oleh team ERP yang mana notabene karyawan biasa yang mendapatkan pelatihan tentang hazmat control. Petugas hazmat control sedikitnya mempunyai pengetahuan tentang : B3, MSDS, Label, PPE (Level A, B, C), Peralatan penanganan tumpahan dan Penanganan tumpahan itu sendiri baik teori ataupun praktek.
Biasanya peralatan penanganan tumpahan ditempatkan di dekat area-area yang berpotensi mengalami tumpahan. Kita membagi 3 kategori peralatan
  1. Untuk Ceceran/ tumpahan non B3 : tujuannya  untuk menangani tumpahan bahan kimia yang tidak begitu berbahaya, biasanya berupa drum atau timba yang berisi serbuk kayu atau pasir yang ditempatkan tersebar di titik rawan kebocoran atau tumpahan. Namun perlu di ingat serbuk kayu tidak boleh digunakan sebagai penyerap bahan kimia mudah terbakar, karena serbuk kayu termasuk bahan mudah terbakar juga, sehingga lebih mudah tersulut api apabila keduanya bercampur.
    Drum bekas berisi serbuk kayu dan pasir/ Kerja-safety.blogspot.com
  2. Untuk Kebocoran / kebocoran B3 : Tujuannya untuk menangani kebocoran bahan kimia dengan level sedang (kategori irritant, pollutant, reaktif). Berupa lemari Biasanya terdiri : PPE Level C, Absorbent (pillow, lembaran, serbuk kayu, pasir) jumlah sesuaikan dengan kebutuhan, bahan kimia penetral umumnya untuk tumpahan bahan kimia Basa Kuat penetralnya Asam lemah, untuk tumpahan Asam Kuat penetralnya basa lemah. Jenis penetral khusus biasanya di peroleh dari MSDS atau supplier namun tidak semua bahan kimia perlu penetral loh.
  3. Lemari emergency penanganan kebocoran B3 / Kerja-safety.blogspot.com
  4. Untuk tumpahan B3 : Tujuannya untuk menangani tumpahan sekala besar atau B3 yang sangat berbahaya (sangat beracun, Sangat korosive dll), Bentuknya berupa lemari terdiri dari : PPE level A, SCBA, Absorbent (jumlah lebih banyak), Salvage drum, 1 set peralatan penyumbat kebocoran. Dan peralatan lainnya, Peralatan pemadam biasnya juga dibutuhkan dalam penanganan tumpahan misalkan APAR, Hydrant, Foam dll

Nah diatas merupakan pengelompokan alat-alat penanganan tumpahan. Apabila terjadi kejadian tumpahan biasanya seluruh peralatan dari nomer 1 sampai 3 akan digunakan secara bersamaan. Oh iya.. jumlah peralatan di seusaikan dengan kebutuhan atau standard yang berlaku ya, jangan berpedoman pada artikel ini…!
Agar mudah di ingat, prinsip penanganan tumpahan di singkat menjadi ABSB
A = Amankan
B = Bendung
S = Serap
B = Bersihkan
Baik pada penanganan tumpahan sekala kecil, menengah atau besar prinsipnya sama yaitu ABSB

Absorbent pasir dan serbuk kayu/ kerja-safety.blogspot.com
Amankan : Amankanlah diri anda dan lokasi kejadian, untuk melakukan kegiatan pengamanan kita wajib tahu tentang segala informasi mengenai Bahan kimia tersebut melalui MSDS. Misalkan bahan kimia yang tumpah adalah bahan kimia mudah terbakar berarti di lokasi kejadian tidak boleh ada sumber panas dan listrik gunakan safety barricade untuk mencegah orang-orang yang tidak berkepentingan memasuki area kejadian. Melakukan netralisir bahan kimia (bila diperlukan) juga merupakan salah satu kegiatan pengamanan.
Bendung ; Kegiatan ini yaitu melakukan penghentian aliran, cegah aliran bahan kimia semakin meluas dan memasuki saluran air. Apabila kebocoran pada pipa hal yang kita lakukan adalah menutup valve atau mematikan pompa terlebih dahulu sebelum membendung bahan kimia menggenang dilantai. Merobohkan drum (sisi yang bocor ditaruh diatas) juga salah satu dari kegiatan menghentikan aliran.
Serap : Kegiatan penyerapan dilakukan setelah pembendungan, apabila kita meletakkan absorben di tengah-tengah genangan bahan kimia tanpa melakukan pembendungan terlebih dahulu maka genangan tersebut akan cenderung semakin melebar. Maka bendunglah terlebih dahulu sisi-sisi luar genangan sebelum melakukan penyerapan.
Bersihkan : Membersihkan absorben yang terkontaminasi bahan kimia adalah hal yang wajib dilakukan, segera bersihkan TKP dan buanglah limbah tumpahan ke TPS B3. Untuk mencegah bahan kimia tersebar ke mana-mana segera lakukan proses pembersihan (Dekontaminasi) terhadap seluruh peralatan yang terlibat dalam kejadian tersebut misalkan APD, sapu, atau bahkan forklift.
Proses dekontaminasi PPE / cambridge.ca
Tumpahan bahan kimia bisa terjadi di mana-mana baik di gudang, area produksi, lab, pekerjaan konstruksi ataupun dalam rumah tangga. Jadi prinsip dasar penanganan tumpahan kimia wajib diketahui oleh semua orang, Semoga tulisan ini bermanfaat.


“Salam Safety Untuk Anda dan Keluarga Anda Dirumah”

1 komentar :