Heem...gak kerasa ini adalah thread terakhir pembahasan investigasi kecelakaan yang sebelumnya selalu bersambung...Pada artikel
sebelumnya kita sudah membahas tentang data-data yang diperlukan dalam proses
investigasi yaitu 4P : People, Part, Position dan Paper. Artikel sebelumnya
juga sudah membahas tentang People kali ini kita lanjutkan membahas tetang
Parts, Position dan Paper.
PART’S
Investigasi bagai menyusun puzzle/washingtoncountywisdems.org |
Banyak
metode pengujian yang dapat kita lakukan untuk menganalisa bukti fisik, nah
dalam pengujian inilah keterangan dari saksi ahli (petugas lab, engineer,
dokter, dll) sangat dibutuhkan, adapun metode pengujian yang biasanya dilakukan
adalah : uji macro/micro struktur, NDT, chemical analysis, mechanical test dan
test-test yang lainnya. Contoh aplikasi pengujian pada salah satu kasus
kecelakaan kerja adalah : diperlukannya pengujian micro struktur dan mechanical
test dari plat baja yang digunakan pada kasus tangki yang meledak untuk
membuktikan plat baja tersebut sudah sesuai dengan persyaratan standard tangki.
POSITION
Posisi
peralatan yang ditemukan setelah kejadian atau di TKP mungkin dapat menunjukkan
lokasi seseorang sebelum kejadian. Jejak juga merupakan petunjuk yang berkaitan
dengan posisi misalkan jejak pengereman atau tercium bau-bauan bahan kimia di
TKP, sisi peralatan yang rusak juga dapat menunjukkan darimana datangnya
benturan. Bahkan posisi terakhir kursor komputer juga dapat menunjukkan
tindakan terakhir yang dilakukan seseorang terhadap suatu peralatan yang
dikendalikan oleh komputer itu. Untuk mempermudah proses investigasi berilah
keterangan posisi pada setiap barang bukti misalkan : “ditemukan diatas …,”
“sisi yang mengalami kerusakan…” “seberapa jauh peralatan terlempar…?” “dimana ditemukan ceceran minyak..?” “dimana
lokasi APD ditemukan…?” dan lainnya.
PAPER
Dokument
dapat menjadi bukti yang valid dan menjadi petunjuk dilaksanakannya atau tidak
dilaksanakan suatu system yang mengatur suatu pekerjaan. Sebagai contoh :
apabila terjadi suatu kecelakaan kerja fatal yang mana perusahaan tersebut
tidak bisa menunjukkan bukti komitment perusahaan terhadap pelaksanaan K3, maka
dapat disimpulkan bahwa top management lalai atau bahkan tidak peduli terhadap
karyawannya. Banyak sekali contoh-contoh dokument yang dapat di periksa saat
proses investigasi kecelakaan kerja misalkan : Working permit dan LOTO biasanya
diperiksa apabila terjadi kecelakaan kerja yang berkaitan dengan pekerjan
berbahaya, Form pembelian dapat
diperiksa apabila dicurigai kecelakaan terjadi karena terlambat mengganti spare
part, Uji Kir diperiksa apabila
kecelakaan di akibatkan oleh kendaraan yang tidak layak pakai, Laporan riksa
uji mesin, SIO dan banyak dokument-dokument lainnya.
MENYUSUN DAN
MENGALISA BUKTI
Menata Berkas / smead.com |
Banyak tool
yang dapat digunakan dalam mengalisa data dan mencari akar permasalahan, mulai
dari yang paling sederhana hingga yang paling complex. Akan tetapi agar tidak
terlalu menjelaskan panjang lebar kali ini kita cukup membahas 5 why saja…!!!,
5 why pada prinsipnya menanyakan kenapa bisa terjadi penyebab pertama (sebab
2)….Kenapa bisa terjadi penyebab 2 ( sebab 3)…Kenapa bisa terjadi penyebab
3…begitulah seterusnya sampai 5 kali, Apakah harus 5 kali…? Jawabannya Tidak…!
5 Why dapat dihentikan apabila kegagalan fungsi management sudah ditemukan dan
apabila jawaban yang dihasilkan tidak memberikan kontribusi dalam proses
investigasi. Contoh 5 Why :
Terjadi
Kecelakaan forklift
Why…? :
Karena operator forklift berkendara terlalu cepat
Why…? :
Tidak pernah mengikuti training
Why…? :
Aturan training tidak memadai
Why...? :
Tidak memilik/ Tidak melaksanakan prosedur training
TINDAKAN
PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN
Kalau root/basic
cause dari suatu kecelakaan sudah ditemukan maka akan lebih mudah untuk
menentukan tindakan pengendalian dan pencegahannya agar kecelakaan serupa tidak
terulang kembali dimasa yang akan datang, adapun jenis pengendalian bahaya yang
dapat kita lakukan yaitu : Eleminasi, Substitusi, Engineering control, Administrasi
dan PPE…INGAT harus urut loh ya jangan langsung pilih PPE. Dalam proses
corrective action dan preventive action haruslah ada Penanggung Jawab, Batas
waktu penyelesaian, Target, Monitoring (bisa melalui meeting P2K3 bulanan), dan
jangan lupa Evaluasi.
Dalam
pelaksanaan investigasi, tim investigasi haruslah waspada terhadap : Masukan
atau pengaruh yang dilancarkan seseorang di awal proses investigasi dengan
tujuan menggiring Opini tim agar menghasilkan kesimpulan sesuai dengan opini
dirinya, proses loby-loby baik ke tim investigasi atau langsung ke management
(biasanya dilakukan oleh orang-orang kepercayaan management), Ancaman/
intimidasi dan Laporan palsu dari saksi-saksi, Atau tindakan-tindakan lainnya
yang dapat mempengaruhi hasil investigasi. Prinsip seorang investigator “ TIM
INVESTIGASI ADALAH NETRAL”
"Salam Safety Untuk Anda dan Keluarga Anda Dirumah"
people nya mana bro?
BalasHapushttp://kerja-safety.blogspot.com/2015/10/investigasi-kecelakaan-kerja-iii.html
HapusPeople ada di link diatas