Senin, 27 Desember 2010

TLV (Threshold Limit Values)

Liburan kemaren tidak ada kegiatan dirumah, daripada bengong di rumah, akhirnya saya membuka buku-buku koleksi pas kuliah dulu. Berhubung bukunya pake bahasa Ingris, kalo cuma dibaca saja gak bakalan masuk di otak (cuma lewat aja..hehe) akhirnya saya putuskan untuk mengetik hasil terjemahannya dengan harapan bisa masuk dan saya share di sini. Jadi sebelumnya saya mohon maaf apabila terjadi kesalahan penerjemahan.

TLV (Threshold Limit Values)

TLV adalah besarnya Konsentrasi suatu bahan kimia diudara yang diijinkan  memapar manusia  secara continue, tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan pada tubuh. TLV tidak bisa digunakan untuk mengukur  tingkat polusi udara, relative index of toxicity, dan memperkirakan bahaya keracuran dari paparan continue tanpa adanya jedda

Ada beberapa tipe dari TLV
TLV-TWA = besarnya Konsentrasi suatu bahan kimia diudara yang diijinkan  memapar manusia  secara continue selama 8 jam setiap hari, 40 jam dalam satu minggu, tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan pada tubuh.
TLV-STEL = besarnya konsentrasi yang di ijinkan dari suatu bahan kimia, memapar pekerja secara terus menerus dalam waktu singkat (15 menit), tanpa menyebabkan suatu cidera, iritasi yang berat, efek kronis terhadap jaringan lunak, efek membius. Diperbolehkan tidak lebih dari 4 kali pemaparan , dengan sedikitnya istirahat 60 menit disetiap periode pemaparan, asalkan TLV-TWA harian tidak terlampaui.
TLV-C =  batas paling maximum. Konsentrasi yang tidak boleh dilanggar, dan seketika itu juga harus diambil tindakan.
Satuan TLV yaitu menggunakan ppm (part per million by volume), mg/m3 (milligram uap per meter kubik udara), mppcf (millions of particle per cubic foot air).  Bagaimana kita membayakang 1 ppm..? yaitu kita bisa mengandaikan nilai dari 1 detik dalam 11,5 hari (1000000 detik)

 Evaluasi tingkat paparan bahan kimia beracun


Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat paparan suatu bahan kimia terhadap pekerja yaitu dengan cara melakukan monitoring terhadap konsentrasi racun yang ada diudara selama pekerjaan itu berlangsung.  Dari data hasil monitoring kita dapat menghitung konsentrasi TWA (Time-Weight average) dengan menggunakan rumus dibawah ini
Keterangan  :
tw = Shift pekerja (JaM)
C (t) = konsentrasi bahan kimia diudara ( ppm atau mg/m3)

Integral ini selalu membagi 8 jam,  merupakan kondisi jam kerja orang actual dalam satu shift.  Apabila pekerja terpapar selama 12 jam (1 shift = 12 jam) dan dihitung dengan menggunakan rumus ini maka TLV-TWA akan melampaui karena rumus ini hanya digunakan untuk 8 jam kerja dalam 1 shift.
Monitoring merupakan kegiatan yang tidak biasa karena tidak ada fasilitas dan perlatan yang mencukupi untuk melakukan kegiatan ini.  Yang sering digunakan untuk memperoleh sample  dengan melakukan pengukuran dengan memilih beberapa waktu paling tepat untuk melakukan pengukuran. Apabila kita beramsumsi konsentrasi  Ct adalah tetap (atau rata-rata) dalam sebuah periode pengukuran Ti, maka TWA bisa dihitung dengan:
Seluruh system monitoring mempunyai kekurangan karena : (1) pekerja keluar dan masuk tempat kerja dan  (2) konsentrasi racun mungkin berfariasi di tempat yang berbeda. Industrial Hygienists harus menerapkan peraturan khusus dalam pemilihan lokasi dan penempatan peralatan monitoring dalam pengambilan data.
Apabila bahan kimia yang terdapat di tempat kerja lebih dari satu, salah satu prosedur untuk memperkirakan efek dari racun (kecuali ada informasi lain yang berbeda) yaitu dengan mengkombinasikan TLV-TWA yang berbeda, dari paparan beberapa bahan beracun dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Dimana
n = Jumlah total bahan beracun
Ci = konsentrasi dari bahan kimia I dengan memperhatikan bahan kimia lain
 (TLV – TWA)i = adalah TLV-TWA dari bahan kimia jenis i
Apabila hasil perhitungan rumus (1-3)  lebih dari 1, waktu itu pekerja terpapar berlebihan
Perhitungan TLV-TWA campuran dapat diperoleh dari :



Apabila hasi perhitungan konsentrasi dari campuran berbagai bahan beracun melebihi kwantitas, maka pekerja disaat itu terpapar secara berlebihan. Untuk campuran bahan kimia dengan efek yang berbeda (seperti uap asam yang bercampur dengan asap) TLVnya tidak bisa dihitung.

Contoh
1. Udara mengandung  diethylamine 5 ppm (TLV-TWA = 10 ppm), cyclohexanol 20 ppm (TLV-TWA = 50 ppm) dan propylene oxide 10 ppm (TLV-TWA = 20 ppm), berapa TLV-TWA campuran dan apakah levelnya melebihi

Solusi

 Gunakan rumus 1-4





Total konsentrasi campuran  adalah  5+20+10 = 35 ppm,  pada keadaan ini pekerja  menerima paparan yang berlebihan
Alternative lain yang mendekati yaitu menggunakan rumus 1-3


  Karena hasilnya lebih dari 1 maka TLV-TWA terlalu berlebihan

2. Tentukan TWA dalam 8 jam apabila seorang pekerja terpapar uap toluene seperti data dibawah ini :
Terpapar selama 2 jam = 110 ppm, 2 jam 330 ppm,  4 jam = 90 ppm.
Solusi
Menggunakan rumus 1-2

Karena TLV dari toluene adalah 100 ppm, pekerja  tersebut mengalami paparan yang berlebihan. Control tambahan yang harus dilakukan yaitu semua pekerja yang akan bekerja ditempat itu harus menggunakan alat pelindung pernafasan yang sesuai.


Yah sekian dulu terjemahan dari saya, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian..dan mohon maaf bila ada kesalahan terjemahan
Sumber : Chemical process safety second edition, Daniel A.Crowl , Josep F.Louvar




Kamis, 23 Desember 2010

Perilaku Api

Ok….Bismillah
Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai perilaku api, ini topic pertama saya mengenia Fire,  Api pada dasarnya terdiri dari 3 unsur yaitu : Panas, Oksigen dan bahan bakar. Dari 3 unsur pembentuk api diatas akhirnya dikenal sebagai Segi tiga api (fire Triangle), yang secara sederhana dapat menjelaskan bagaimana api itu terbentuk.
Segitiga Api

Akan tetapi coba anda bayangkan dalam satu ruangan yang tentunya sudah banyak terdapat Oksigen, lalu juga ada bahan bakar (misal bensin) dan juga terdapat sumber panas (misal dalam ruangan tersebut ada orang merokok) yang mencukupi untuk terjadinya nyala api. Apakah anda bisa menjamin akan terjadi api…?. Dengan adanya 3 unsur tersebut diatas belum tentu akan menciptakan api.
Selama bertahun-tahun, segitiga api (oksigen, bahan bakar, dan panas) digunakan untuk mengajarkan tentang unsur-unsur api. Walaupun contoh sederhana ini berguna, secara teknis, hal ini tidak benar. Ada empat unsur api yang diperlukan agar terjadi pembakaran:
·        Oksigen ( bahan pengoksidasi)
·        Bahan bakar
·        Panas
·        Reaksi kimia independen
Fire tetrahedron/ upload.wikimedia.org

Keempat unsur ini secara grafis dapat digambarkan sebagai segi-empat api. Setiap unsur pada segi-empat tersebut harus ada sebagai syarat terjadinya pembakaran. Konsep ini sangat penting bagi orang-orang yang mempelajari pengendalian, pencegahan, dan penyelidikan kebakaran. Pembakaran tidak akan terjadi bila salah satu unsur ini hilang. Jika api telah menyala, api dapat dipadamkan ketika salah satu unsurnya diambil dari reaksi tersebut. Selanjutnya kita bahas satu persatu dari ke empat unsur api diatas
     1.      Oksigen (Bahan pengoksidasi)
     Bahan pengoksidasi (oksidator) adalah bahan yang dapat menghasilkan oksigen atau gas pengoksidasi lainnya selama proses kimia terjadi. Bahan pengoksidasi ini tidak mungkin terbakar dengan sendiinya. Untuk membantu proses pembakaran bahan Pengoksidasi harus tercapur dengan bahan bakar
                                                                    Bromat
Brom
Klorat
Klorin
Fluorinn
Yodium
Nitrat
Asam Nitrit
Nitrit
Perklorat
Permanganat
Peroksida
Bahan Pengoksidasi Lain selain Oksigen

             Pada kondisi normal kadar oksigen diudara berkisar 21%. Ketika konsentrasi udara melebihi 21% kondisi ini disebut kondisi udara kaya Oksigen.Yang dapat menyebabkan meningkatnya kecepatan proses pembakaran. Dalam kondisi kaya oksigen materi-materi akan menunjukkan sifat yang berbeda-beda. Materi yang dapat terbakar diudara normal akan lebih mudah tersulut dan terbakar dengan cepat pada kondisi udara kaya oksigen, bahkan beberapa materi berbahan dasar minyak bumi dapat menyala sendiri, materi yang tidak bisa terbakar pada kondisi udara normal dapat terbakar hebat pada kondisi udara kaya oksigen misalkan bahan tahan api yang diproduksi oleh NOMEX tidak bisa terbakar pada kondisi udara normal akan tetapi dapat terbakar dengan cepat pada kondisi udara dengan kadar Oksigen 31%. Kebakaran dalam yang terjadi di kondisi udara kaya Oksigen akan sangat sulit ditangani. Misalkan kebakaran yang terjadi di instalasi perawatan kesehatan dan kawasan industry





      2.   Bahan Bakar
    Pada dasarnya bahan yang terbakar adalah materi gas/uap yang dihasilkan oleh bahan bakar tersebut. Sebatang kayu memerlukan panas yang cukup untuk menghasilkan uap yang mudah tersulut, oleh sebab itu dibutuhkan energy yang besar untuk membakar kayu. Begitu juga dengan bahan bakar cair juga membutuhkan energy untuk menghasilkan gas yang mudah tersulut. Bahan-bakar berbentuk gas dapat menjadi bahan bakar paling berbahaya di antara jenis-jenis bahan bakar lainnya karena bahan-bakar gas tersebut telah berada dalam bentuk yang secara alami  siap dinyalakan. Tidak diperlukan energy yang besar untuk proses penguapan dan pembakaran. Dalam proses pembakaran diperlukan campuran udara dan bahan bakar/uap banan bakar yang sesuai, yang dikenal dengan LFL (lower flammable limit) = Terlalu miskin bahan bakar = batas minimum campuran udara dan bahan bakar untuk mendukung terjadinya proses pembakaran, UFL (Upper flammable limit) = terlalu kaya bahan bakar = batas maksimamum campuran udara dan bahan bakar untuk bisa terjadinya proses pembakaran
      3.   Panas
     Panas dalam proses pembakaran bisa diperoleh dari adanya sumber panas terbuka yang memungkinkan terjadinya kontak dengan udara dan bahan bakar, misalkan panas dari api terbuka, peralatan listrik, panas permukaan pipa atau panas dari alam
4.  Reaksi berantai Pembakaran 
   Reaksi pembakaran merupakan reaksi kimia yang membutuhkan oksigen dan menghasilkan panas (eksotermis), dalam siklus nyala api adalah reaksi oksidasi kimia oksotermal secara berantai.


Rabu, 22 Desember 2010

Pekerjaan listrik dirumah

Bismillah

OK..untuk pekerjaan listrik dirumah kita tidak bisa terlalu idealis mengenai safety regulation ataupun tool standard, disini kita tekankan dimana kita bisa melaksanakan pekerjaan itu dengan selamat dan aman. Karena  kondisi ekonomi setiap orang berbeda mungkin beberapa orang akan kesulitan untuk membeli tool yang standard electrical work.
Pertama-tama sebelum saudara melakukan pekerjaan perbaikan listrik dirumah sebaiknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

  1. Kemampuan saudara untuk pekerjaan listrik, jika anda kurang paham mengenai listrik sebaiknya memanggil teknisi listrik saja.
  2. Kondisi apakah memungkinkan untuk melakukan pekerjaan itu
  3. Saat anda akan melukan perbaikan sebaiknya anda mematikan seluruh instalasi listrik dirumah anda
  4. Yakinkan semua peralatan anda terisolasi dengan baik
  5. Yakinkan anda menggunakan APD (alat pelindung diri) yang baik dan benar
Saya rasa cukup 5 hal itu saja yang perlu diperhatikan oleh saudara apa bila akan melukan pekerjaan listrik dirumah (kalo diperusahaan akan lain lagi..he..he..he)
Kita bahas satu persatu dulu
  • Apabila anda sudah yakin dengan kemampuan anda maka silahkan perbaiki instalasi listrik dirumah anda, pertama saudara harus memperkirakan penyebab kerusakan, jangan sampai terjadi kasus yang mati bola lampunya tapi yang anda perbaiki sakelarnya gak nyambung deh,.... Jika terjadi kerusakan yang disebabkan oleh putusnya kabel, sehingga menyebabkan anda harus naik keatas plafon/wuwungan rumah maka : carilah bantuan karena anda butuh teman yang selalu setia menunggu dan memantau dibawah saat anda berada diatas wuwungan/plafon (buat jaga-jaga jika anda tiba-tiba pingsan paling tidak ada yang bantuin cari pertolongan). Bukalah manhole/jalan masuk ke plafon dan tunggu 10-15 menit baru anda boleh masuk ke plafon. Kondisi manhole/jalan masuk harus selalu dalam keadaan terbuka, kalo bisa beberapa gentengnya dibuka untuk menambah penerangan dan ventialsi udara. Jangan masuk plafon jika tercium bau tidak sedap. Siapkan tangga yang tingginya mencukupi, letakkan tangga diposisi yang aman dan stabil tangga yang ideal seperti gambar dibawah ini (akan tetapi tidak mutlak...soalnya dirumah bukan ditempat kerja) suruh rekan anda memegangi tangga disaat anda turun-naik tangga, Oh iya jangan lupa tangganya dikasih alas yang tidak licin untuk mencegah tangga tergelincir.
  • Menginjak ke hal yang lain yaitu kondisi, Kondisi yang saya maksud disini yaitu cuaca jangan memperbaiki instalasi listrik saat cuaca sedang hujan. Jangan memperbaiki listrik saat ada acara keluarga dirumah (bisa di omelin sama istri entar..he..he..he)
  • Mematikan aliran listrik adalah wajib hukumnya bagi anda yang akan memperbaiki  listrik, perlu diingat setelah dimatikan jangan sampai ada orang yang menyalakan listrik tanpa sepengetahuan anda karena hal itu sangat berbahaya bagi keselamatan anda, untuk menghindari hal tersebut sebaiknya informasikan  kepada seluruh anggota keluarga kalau anda akan memperbaiki listrik. Pasanglah Tag Out / informasi yang diletakkan di  KWH meter /sakelar agar tidak dinyalakan oleh orang lain. Perlu diperhatikan apabila anda menggunakan 1 KWH meter untuk beberapa rumah (biasanya rumah didesa), akan sangat berbahaya bila anda tidak memasang Tag Out di KWH, karena kemungkinan ada orang lain yang menyalakan tanpa sepengetahuan anda., dibawah ini contoh Tag Out di Perusahaan
Inti dari Tag Out yaitu :
  1. Mudah dilihat
  2. Terikat kuat
  3. Berisi Informasi minimal : DILARANG DINYALAKAN DALAM PERBAIKAN, Nama Yang meletakkan Tag Out
Bahan dan format tidak mutlak seperti gambar diatas, bisa dibuat dari kertas dan ditempelkan dengan isolasi yang kuat tidak masalah, asalkan Tag Out tidak mudah terbang terbawa angin, dan mudah terlihat
JANGAN LUPA SELALU Periksa ujung kabel dengan tespen sebelum anda menyentuhnya.....
  • Alat-alat / tool yang anda pakai semuanya harus terisolasi dengan baik, tang, obeng, cutter, dan lainnya kalo memang ada isolasi dari alat yang rusak maka tambahkanlah selotip (bila terpaksa, lagi bokek buat beli tool baru). Pastikan alat-alat yang anda pakai tidak dalam kondisi basah, karena percuma isolasi alat baik tapi basah akan tetap menghantarkan listrik.

  • Gunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang layak, misalkan sarung tangan (bila ada), sepatu (bila ada), sendal (harus), baju (harus), celana (harus). Ingat semua APD tidak boleh basah Harus kering
Demikian Tips dari saya semoga bermanfaat, bila ada yang menambahkan silahkan

  

Selasa, 21 Desember 2010

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Bekerja di SHE (Safety Health and Environment) department, akan menuntut kita untuk mampu melakukan observasi, monitoring, memberikan solusi, punishment atau bahkan memberikan tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Nah....untuk memberikan tindakan P3K atau bahasa kerennya disebut dengan FIRST AID, perlu adanya keterampilan khusus yang dapat diperoleh dari training-training baik training yang diselenggarakan oleh PJK3 ataupun oleh Pemerintah (PMI)
Saya rasa semua orang sangatlah penting untuk menguasai teknik-teknik P3K, karena tidak menutup kemungkinan kita akan menemui/mengalami kecelakaan dalam kehidupan sehari-hari seperti : kita menemui kecelakaan lalulintas. jatuh dari tangga, atau tiba-tiba terserang ayan/jantung. Alangkah mulianya apabila kita bisa membantu mereka (korban). 
Banyak kasus yang saya temui dalam kehidupan sehari-hari, dimana ada korban kecelakaan sepeda motor ditolong oleh masyarakat sekitar dengan cara yang kurang benar, sehingga menyebabkan cidera si korban bertambah parah/ bertambah fatal/ bertambah kesakitan. Untuk menghindari hal itu maka disini saya bermaksud untuk saling berbagi ebook, Kebetulan ebook ini saya  dapatkan dari PMI saat pelatihan kemaren. alangkah baiknya bila semua orang Indonesia faham akan P3K. Oh iya berdasarkan informasi dari PMI kemaren bahawa P.Jusuf Kala (Ketua PMI) akan mengadakan program Pengurusan SIM B1 harus disertai oleh sertifikat P3K (tapi entah kapan akan terealisasi)
Silahkan Download Ebooknya disini

Terimakasih

K3 DIRUMAH

KESELAMATAN ANAK BALITA

SAFETY DRIVING: BAHAYA MEMASANG IKLAN DI MOBIL

PEKERJAAN LISTRIK DIRUMAH

TIPS KESELAMATAN BERKENDARA RODA DUA/MOTOR

PENGGUNAAN SABUK PENGAMAN BAYI DAN ANAK

BAHAYA YANG ADA DI RUMAH ANDA

MENGENALKAN TANGGAP DARURAT KEBAKARAN KEPADA KELUARGA

TIPS KESELAMATAN SAAT TERJADI BADAI PETIR

TIPS KESELAMATAN SAAT TERJADI ANGIN KENCANG/RIBUT

TIPS MENGEMUDI PADA HUJAN DERAS

HELM TRAINING UNTUK BALITA

SIMPLENYA MOTOR MATIC

FIRE

PERSIAPAN MENGHADAPI KONDISI EMERGENCY

PERILAKU API

PERILAKU API (PERPINDAHAN PANAS)

FIRE & EXPLOSION PROPERTY

INSPEKSI APAR

HIGH EXPANSION FOAM

AIR SEBAGAI MEDIA PEMADAM KEBAKARAN

PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN KIMIA

COMBUSTIBLE DUST EXPLOSIONS (LEDAKAN DEBU)

HEALTHY

PSIKOLOGI KARYAWAN

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

RESPIRATORY PROTECTION (ALAT PELINDUNG PERNAFASAN/ MASKER)

CARA PENGGUNAAN DAN PERAWATAN RESPIRATOR/ MASKER

GIZI KERJA (PEMENUHAN KECUKUPAN GIZI BAGI PEKERJA)

CARA MENGURANGI RESIKO FATAL AKIBAT TERLALU BANYAK DUDUK

Minggu, 19 Desember 2010

PERATURAN PERUNDANGAN K3 DAN LINGKUGAN HIDUP

Untuk update peraturan perundangan sebaiknya langsung datang ke wibesite masing-masing instansi pemerintah saja...!

  1. DEPNAKERTRANS : :http://www.naker.go.id
  2. Kementrian lingkungan hidup : http://www.menlhk.go.id
  3. Kementrian perindustrian : http://www.kemenperin.go.id
  4. Kementrian kesehatan :http://www.depkes.go.id
  5. Kementrian hukum dan ham : http://www.kemenkumham.go.id
Dan untuk informasi lainnya silahkan saja searching di mbah Google 
Terimakasih

"Salam Safety Untuk Anda dan Keluarga Anda Dirumah"


Standard Tangga

Menurut saudara, bagaimana jika anda menemukan design tangga seperti gambar diatas, pasti anda akan takut menggunakan tangga tersebut...kalaupun anda berani pasti akan menguras tenaga yang sangat besar untuk mencapai puncak dari tebing tersebut...agar anda terhindar dari masalah yang mungkin terjadi seperti gambar diatas...maka anda memerluka standard untuk membuat tangga tetap (stair) dan tangga portable/ tangga monyet (ladder) agar tangga yang anda buat nyaman dan aman dipakai oleh semua orang. Standard berikut membahas mengenai:
1. Standard kemiringan tangga
2. Standard lebar anak tangga
3. Standard tinggi handrail
5. Standard jarak antara anak tangga yang satu dengan yang lain
6. Dan Aspek safety lainnya
dengan adanya standard ini saya harapkan bisa membantu anda semua untuk mendesign tangga yang aman dan nyaman dipakai untuk keperluan industri ataupun rumah tangga.
jika anda berminat untuk mendownloadnya, sudah tersedia di blog ini:
Berikut saya sediakan linknys

Standard tentang design tangga, rekan-rekan bisa download disini
Tank design : http://www.scribd.com/doc/45556113
Stair spiral : http://www.scribd.com/doc/45556101
STair safety : http://www.scribd.com/doc/45556088
Stair design : http://www.scribd.com/doc/45556060
ohsa stair&ladder : http://www.scribd.com/doc/45556057
Ohsa stair spec Ro : http://www.scribd.com/doc/45556049
CTM ladder Engineering : http://www.scribd.com/doc/45556040

Salam Safety selalu